PERAN CENDEKIAWAN BIROKRAT TERHADAP TREN PENUMBUHAN INOVASI SEKTOR PUBLIK DALAM RANGKA MANIFESTASI BELA NEGARA
Abstract
Tulisan ini berupaya menelisik kedalaman akan keterlibatan para intelektual (cendekiawan) birokrat untuk membuka daya persepsi segenap aparatur pemerintah terhadap tumbuhnya inovasi pemerintah diberbagai bidang, sebagai upaya kolektif kebangsaan dalam mendukung persepsi positif program bela negara. Peran para intelektual dalam rangka mencerdaskan bangsa dapat dilihat sejauh mana mekanisme maintenance yang dilakukan agar kontinuitas ilmu, pengetahuan, dogma atau bahkan ideologi yang diperoleh oleh aparatur, dapat lekat dan berkelanjutan, serta tidak menjadi sampah dalam bentuk jargon-jargon. Melalui pendekatan kualitatif interpretif dan penghimpunan data dengan metode desk research (studi kepustakaan), pada titik inilah eksistensi cendekiawan yang bernaung dibawah bendera institusi publik dipertanyakan, hingga sejauh mana mampu membuka sudut pandangnya untuk berpartisipasi aktif dan murni untuk kemudian menelaah efektivitas implementasi program bela negara sebagai sebuah kebijakan publik yang inovatif. Pada akhirnya, daya intelektualitas cendekiawan birokrat dibutuhkan oleh instansi pemerintah untuk mengkreasi rumusan inovasi yang komprehensif sesuai roadmap pertumbuhan berbasis inovasi dari Sistem Inovasi Nasional (Sinas) dan mempengaruhi baik lingkungan strategis birokrasi secara struktur maupun fungsi, maupun masyarakat sebagai komponen penting Negara. Inovasi dengan berbagai dampak positifnya, akan didedikasikan untuk tujuan yang lebih besar seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, efektivitas pemerintahan, pelayanan publik yang lebih bermutu dan kemakmuran bagi seluruh elemen bangsa.